Roti Tawar Selai Kacang


        

Hampir 2 tahun usia pernikahan saya. Masih teringat waktu itu. Waktu januari awal. Ada teman SMP menikah. Keduanya sama sama teman saya. Tapi yang pernah 1 kelas sama si cowoknya. Di hari itu Si cewek melalui perantara yang juga teman saya bilang, " Tanyain ke siska dong, bisa nggak dateng ke nikahanku? Kalo ngga dateng aku nggak kirim undangan." Pelit ya? Hihihii... Waktu itu saya menyanggupi bisa datang. Eh tidak disangka ternyata saya tidak bisa datang. Punya contact nya juga tidak. Say sorry pun mau melalui mana juga bingung.

Pernikahan saya hanya selisih hitungan tanggal, waktu itu dia habis nikah langsung hijrah ke jakarta. Jadi undangan untuk mereka melalui email. (Sama sama pelit berarti kami ya ;p).

Sampai disitu kami tidak pernah lagi komunikasi. Dulu SMA kita tidak pernah sekelas jadi say hi doang. Kuliah beda kampus tidak pernah komunikasi juga. Mau nikah ini aja mendadak tiba- tiba ada komunikasi. Itupun pakai perantara. Habis itu sekian.

Entah apa yang membuat kami sekarang jadi dekat. Curhat- curhatan. Saling berkeluh kesah. Senang susah pun sering bercerita.

Begitu saya hamil di bulan Mei 2015. Bingung ya, namanya baru pertama hamil. Senang tapi tidak punya pengalaman. Mau tanya- tanya, mau tanya ke siapa juga. waktu itu bedrest kerjaan cuman di kasur. Sampai pada akhirnya jadi browsing kerjaan sepanjang hari. Ehh intip- intip instagram teman ini ni ternyata hamil juga. Beda beberapa week. Tapi tidak saling komunikasi. Tidak saling bertanya. Hanya sekedar mengikuti kegiatannya dari Instagram.

Sampai Januari 2016 detik detik saya mau melahirkan. Bagaimana sih rasanya kontraksi, kok saya tidak merasakan apa- apa, tanda tandanya lahiran itu bagaimana.  Tidak lama setelah menemukan contact dia saya langsung bertanya- tanya. Yang paling dekat lahirannya dia. Kalau bertanya kepada yang sudah 1 2 tahun melahirkan pasti jawab lupa rasanya. Waktu itu dia awal Januari melahirkan. Pas banget itu dekat dengan due date saya juga. Jadi tidak mungkin juga dia lupa bagaimana rasanya. Hihihi..Sumpah dalam hati tidak tau lagi kalau sampai dia bilang lupa.
Dan sampai waktunya dimana saya melahirkan sang buah hati tak lama setelah kelahiran teman saya. Habis melahirkan yang saya lakukan spontanitas adalah chat dia. Langsung saya curhat kok yang dirasakan berbeda. Kok gini. Gimana nii kok gitu gini.. Ternyata saya gini gituu.

Sejak itu kami makin sering berkomunikasi. Nangis larinya ke dia. Kesel larinya ke dia. Happy larinya ke dia. Ya tidak disangka juga sih terkadang keluh kesah kami sama. Yang ada dalam pikiran kami sama. Kami masing masing punya sahabat dari lama. Sampai kalau dibilang dia tahu apa yang tidak sahabat saya tau, demikian sebaliknya.

Tidak terasa sudah setahun. Lihat baby sudah bisa jalan. Antara terharu dan kangen sama dia yang baru saja procot masih mungil. Tidak disangka baby bikin mommy punya tambah lagi satu sahabat dikehidupan mommy. Thank you ya anak bayi mommy..😘😘

Sama halnya dengan tepung dan kacang. Ketika dibiarkan berjajar mereka tidak akan pernah tahu bagaimana untuk saling mengisi dan melengkapi. Tetapi ketika tepung sudah siap dan diolah menjadi roti, dan kacang sudah siap dan diolah menjadi selai. Maka mereka secara otomatis saling mengisi dan melengkapi untuk menjadi suatu hidangan yang nikmat. (Roti tawar selai kacang)

Have a nice life sahabat...





Komentar

Postingan Populer